Unsur Cuaca dan Iklim – Cuaca dan iklim merupakan peristiwa alami yang terjadi di bumi yang sudah terbentuk selama jutaan tahun. Dengan adanya peralatan canggih seperti satelit maupun alat pemantau cuaca / weather station kini kita dapat memprediksinya. Namun seringkali baik cuaca dan iklim masih sulit diprediksi menggunakan peralatan tersebut.
Walau begitu kita masih tetap dapat memantau untuk memperkirakan cuaca dan iklim seakurat mungkin. Untuk dapat memprediksi cuaca dan iklim maka kita harus memantau apa yang menjadi unsur baik cuaca dan iklim. Setelah kita mengetahui kondisi unsur penyusun cuaca dan iklim tersebut maka kita dapat mengolah data pengamatan tersebut untuk memprediksi cuaca dan iklim yang akan terjadi.
Berikut adalah unsur unsur cuaca dan iklim yang menentukannya :
Unsur Cuaca dan Iklim
1. Sinar Matahari
Secara alami matahari akan menyinari bumi dan proses penyinaran ini disebut dengan insolasi. Peristiwa alami ini akan menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi dan proses tersebut dinamakan radiasi. Radiasi matahari ini merupakan salah satu unsur penyusun cuaca dan iklim sekaligus menjadi sumber panas utama bumi.
2. Suhu atau Temperatur
Dengan adanya perbedaan penyinaran matahari di suatu wilayah membuat wilayah tersebut mempunyai perbedaan suhu / temperatur dengan wilayah lainnya. Panas matahari yang sampai ke bumi ini ada beberapa yang diserap dan sebagian lainnya akan dipantulkan, dari pantulan inilah yang akan mempengaruhi suhu dikawasan tersebut. Wilayah bumi dengan posisi 0 – 230 LU & LS akan mengalami pemanasan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan kawasan lainnya.
Hal tersebut mengakibatkan suhu di kawasan tersebut cukup tinggi karena penyinaran yang terjadi secara tegak lurus. Berbeda dengan kawasan yang berada pada posisi 230 – 400 LU & LS memiliki suhu yang relatif sedang. Hal ini karena sudut penyinaran jauh lebih rendah dibandingkan dengan kawasan dengan posisi 0 – 230 LU & LS. Namun hal yang lebih ekstrim terjadi pada kawasan yang berada pada lintang dekat kutub yang sudut penyinarannya lebih miring lagi sehingga kawasan tersebut akan bersuhu rendah.
3. Kelembaban Udara
Permukaan bumi yang mengalami pemanasan sehingga hal ini akan menyebabkan penguapan pada badan air yang ada di bumi maupun di lautan dan akan terangkat ke udara. Kandungan uap air yang terdapat dalam udara inilah yang disebut dengan kelembaban udara, unsur ini juga akan bergantung pada penyinaran matahari. Jadi bila penyinaran pada suatu kawasan itu tinggi maka udaranya akan merenggang dan terisi oleh uap air sehingga tingkat kelembabannya akan tinggi pula.
Tekanan udara adalah sebuah gaya yang timbul dikarenakan adanya berat dari lapisan udara dimana udara sendiri merupakan kumpulan gas yang memiliki massa dan menempati ruang tersendiri. Karena memiliki massa membuat udara sendiri mempunyai tekanannya sendiri, selain itu faktor suhu juga akan berpengaruh terhadap tekanan udara pada tempat tersebut. Apabila suhu udara semakin tinggi maka tekanan udaranya semakin rendah, hal ini disebabkan udara yang hangat bersifat renggang. Begitu pula sebaliknya suhu yang semakin rendah maka akan membuat udara semakin rapat sehingga memiliki tekanan yang lebih tinggi karenanya perbedaan suhu juga akan menyebabkan perbedaan tekanan udara antara satu kawasan dengan kawasan lainnya.
5. Angin
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap kawasan di bumi memiliki tekanan udara yang berbeda, perbedaan tekanan udara ini akan membuat udara bergerak dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Udara ini akan bergerak dari daerah dengan tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, oleh karena itu udara akan bergerak dan berpindah dari daerah yang dingin ke daerah yang jauh lebih panas. Udara yang bergerak atau berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya inilah yang disebut dengan Angin.
6. Curah Hujan
Pada dasarnya hujan merupakan peristiwa jatuhnya air (H2O) dari udara menuju ke bumi, air yang jatuh tersebut dapat berbentuk cair maupun padat (salju atau es). Sinar matahari yang menyinari perairan akan menyebabkan air menguap dan naik ke lapisan atmosfer bumi, kemudian uap – uap air yang akan naik ke atmosfer akan mengalami kondensasi dan membentuk awan. Lama kelamaan awan ini akan memberat dan dikarenakan kandungan airnya semakin banyak. Apabila jumlah uap air ini semakin banyak, maka titik – titik air pada awan tersebut akan jatuh sebagai hujan. Curah hujan sendiri adalah jumlah uap air tersebut yang ada di udara.
7. Awan
Kumpulan besar dari titik – titik air atau kristal – kristal es yang halus di atmosfer inilah yang disebut awan. Pada saat suatu wilayah mengalami musim kemarau maka kita akan melihat awan yang semakin sedikit karena memang penguapan yang terjadi sangat jarang, berbeda dengan musim hujan yang telah mendapatkan banyak penguapan air sebelumnya.