Blog
Cara Mengukur Kadar Air Daging
Cara Mengukur Kadar Air Daging: Penjelasan Lengkap, Metode Praktis dan Rekomendasi Alat Laboratorium
Dalam industri pangan dan laboratorium mutu, pengukuran kadar air daging adalah salah satu analisis paling penting. Kadar air berpengaruh langsung terhadap kesegaran, umur simpan, kualitas tekstur, hingga potensi pembusukan. Semakin tinggi kadar air dalam daging, semakin besar peluang pertumbuhan bakteri dan penurunan kualitas produk.
Untuk itu, produsen daging, laboratorium pengujian, hingga pelaku industri pengolahan makanan wajib memahami cara mengukur kadar air daging yang benar dan menggunakan alat ukur yang sesuai standar.
Artikel ini memberikan panduan lengkap mulai dari pengertian, metode, langkah kerja, standar SNI, hingga rekomendasi alat laboratorium yang cocok digunakan untuk pengujian.
Apa Itu Kadar Air Daging?
Kadar air daging adalah jumlah air yang terkandung dalam jaringan otot hewan, dinyatakan dalam persentase (%). Pada umumnya:
-
Daging sapi segar: 65–75% air
-
Daging ayam segar: 70–80% air
-
Daging ikan: 70–85% air
Kadar air yang terlalu tinggi rentan menyebabkan:
-
Pembusukan cepat
-
Penurunan kualitas dan warna
-
Munculnya bakteri seperti Salmonella atau E.coli
-
Turunnya nilai ekonomi produk
Di laboratorium, pengujian kadar air daging merupakan penilaian wajib untuk QC (Quality Control).
Mengapa Pengujian Kadar Air Daging Penting?
1. Menjamin Kesegaran Produk
Daging dengan kadar air berlebih lebih mudah mengalami penurunan mutu karena aktivitas mikroba.
2. Mencegah Manipulasi Berat
Beberapa pelaku curang menyuntikkan air ke dalam daging untuk menambah berat. Pengujian kadar air mampu mendeteksi hal ini.
3. Menentukan Umur Simpan
Produk daging olahan seperti sosis, nugget, bakso, dan kornet wajib diuji agar sesuai standar ketahanan.
4. Wajib dalam Standar SNI dan BPOM
SNI 3932:2008 mensyaratkan kadar air daging sesuai rentang tertentu untuk menjamin keamanan pangan.
5. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Produsen yang rutin melakukan pengujian mutu akan lebih dipercaya pasar.
Metode Pengukuran Kadar Air Daging (Lengkap, dari Laboratorium hingga Industri)
Berikut daftar metode pengukuran kadar air daging yang biasa digunakan di laboratorium pengujian pangan, industri daging, rumah potong hewan, hingga pabrik olahan.
1. Metode Oven Pengering (Gravimetri / Oven Drying Method)
Metode klasik standar laboratorium. Diakui oleh SNI, AOACÂ dan standar internasional.
Cara Kerja:
-
Timbang sampel daging (3–5 gram).
-
Masukkan ke oven pada suhu 105°C selama 4–6 jam.
-
Dinginkan dalam desikator.
-
Timbang berat akhir.
-
Hitung kehilangan berat sebagai kadar air.
Rumus:
Kadar Air= Berat Awal – Berat Akhir ×100%
Kelebihan:
-
Sangat akurat
-
Diakui sebagai metode referensi
Kekurangan:
-
Waktu lama
-
Membutuhkan oven, desikator, timbangan analitik
Rekomendasi alat :
-
Oven Pengering AMTAST DO Series
-
Oven Memmert UN55 / UN110
-
Timbangan Analitik 0.0001g (Ohaus, A&D, Sartorius)
-
Desikator kaca / vakum
2. Moisture Analyzer (Metode Infrared / Halogen Lamp)
Metode paling populer di industri daging, cold storage, restoran besar dan laboratorium QC karena cepat dan akurat.
Cara Kerja:
-
Sampel diletakkan di atas timbangan moisture analyzer.
-
Lampu halogen atau infrared memanaskan sampel.
-
Air menguap dan alat menghitung persentase otomatis.
Kecepatan Hasil:
-
5–15 menit saja.
Kelebihan:
-
Sangat cepat, efisien
-
Hasil otomatis, tanpa perhitungan manual
-
Ideal untuk industri dengan volume tinggi
Kekurangan:
-
Harga alat lebih tinggi
Rekomendasi Moisture Analyzer :
-
AMTAST MB70 / MB90
-
Ohaus MB25 / MB90 / MB120
-
AND ML-50 / MX-50
-
Kett FD-660 Infrared Moisture Analyzer
3. Metode Karl Fischer (KF Titration)
Metode kimia paling akurat untuk mengukur kadar air bebas terutama pada daging olahan, bahan makanan premium dan sampel dengan kadar air sangat rendah.
Cara Kerja:
-
Sampel dilarutkan atau diekstraksi.
-
Dititrasi menggunakan reagen Karl Fischer.
-
Titik akhir ditentukan oleh alat titrator otomatis.
Kelebihan:
-
Akurat hingga level ppm
-
Cocok untuk sampel rendah air
Kekurangan:
-
Tidak cocok untuk daging berlemak
-
Butuh reagen khusus
Rekomendasi alat:
-
Karl Fischer Titrator AMTAST
-
Hanna HI933 Karl Fischer
-
Mettler Toledo Karl Fischer Series
4. Metode Distilasi (Distillation Method)
Biasanya digunakan untuk sampel berlemak tinggi seperti daging sapi bagian tertentu, kornet dan produk olahan.
Cara Kerja:
-
Sampel dipanaskan bersama pelarut toluene/xylene.
-
Uap air dikondensasikan dalam kondensor.
-
Air terpisah dan dikumpulkan lalu diukur volumenya.
Kelebihan:
-
Cocok untuk sampel berminyak
-
Tidak merusak komponen lemak
Kekurangan:
-
Prosedur lebih lama
-
Butuh peralatan destilasi
Rekomendasi alat:
-
Set Alat Destilasi AMTAST
-
Heating Mantle / Hot Plate
-
Kondensor Liebig / Graham
5. Metode NIR (Near Infrared Reflectance) pada Industri Besar
Digunakan oleh pabrik besar karena sangat cepat dan bisa mengukur air, protein, lemak dan kolagen sekaligus.
Kelebihan:
-
Hasil hitungan detik
-
Tidak merusak sampel
-
Cepat untuk screening massal
Kekurangan:
-
Harga tinggi
-
Butuh kalibrasi khusus
Langkah-Langkah Praktis Mengukur Kadar Air Daging
1. Persiapkan Sampel
-
Ambil bagian dalam daging
-
Potong 1–3 mm agar cepat mengering
-
Hindari bagian yang terkena es lelehan
2. Timbang Sampel
Gunakan timbangan analitik dengan resolusi minimal 0.01 g atau 0.001 g.
3. Proses Pemanasan
-
Oven: 105°C
-
Moisture Analyzer: otomatis
-
Distilasi: sesuai metode
4. Pendinginan
Tempatkan dalam desikator agar tidak menyerap uap air dari udara.
5. Timbang Ulang & Hitung
Gunakan rumus perhitungan kadar air standar.
Standar Kadar Air Daging Menurut SNI
Menurut SNI 3932:2008 tentang Daging Sapi Segar, kadar air standar adalah:
-
65–75% untuk daging segar berkualitas baik
-
Di atas 75% berpotensi overhydrated / dimanipulasi
Untuk daging olahan:
-
Sosis: 55–65%
-
Bakso: 60–70%
-
Kornet: < 70%
Industri wajib mengikuti standar ini agar produk aman dan layak edar.
Rekomendasi Alat Laboratorium untuk Mengukur Kadar Air DagingÂ
1. Moisture Analyzer AMTAST MB70 / MB90
-
Kapasitas 70g / 90g
-
Akurasi 0.001g
-
Pemanas halogen
-
Hasil cepat ±5 menit
Ideal untuk: pabrik daging, RPH, industri bakso, sosis, hotel, katering.
2. Ohaus MB120 Moisture Analyzer
-
Performa premium
-
Presisi sangat tinggi
-
Fitur metode penyimpanan hasil
Cocok untuk: laboratorium pengujian skala besar.
3. Oven Pengering Laboratorium
Tipe yang direkomendasikan:
-
AMTAST DO Series
-
Memmert UN55 / UN75
-
Binder FD Series
Cocok untuk: laboratorium universitas, BPOM, QC produk.
4. Timbangan Analitik
Pilihan terbaik:
-
Ohaus Pioneer / Adventurer
-
A&D GR / HR Series
-
Sartorius Entris II
Digunakan sebagai pelengkap metode oven.
5. Karl Fischer Titrator
Untuk akurasi tingkat tinggi:
-
Hanna HI933
-
Mettler Toledo V20 / V30
-
AMTAST Karl Fischer
Tips Memilih Alat Ukur Kadar Air Daging :
1. Tentukan Volume Pengujian
-
Industri besar → moisture analyzer / NIR
-
Laboratorium → oven + timbangan analitik
2. Pilih Tingkat Akurasi
Semakin kecil resolusi timbangan, semakin bagus hasilnya.
3. Pertimbangkan Kecepatan
-
Moisture analyzer: 5–10 menit
-
Oven: 4–6 jam
4. Sesuaikan dengan Anggaran
Sesuaikan dengan budget yang tersedia dan kebutuhan pengujian
Kesimpulan
Mengukur kadar air daging adalah bagian penting dalam industri pangan dan laboratorium. Ada berbagai metode yang bisa digunakan, seperti:
-
Metode Oven (Standar SNI, AOAC)
-
Moisture Analyzer (Cepat & praktis)
-
Karl Fischer (Super akurat)
-
Distilasi untuk sampel berlemak
-
NIR untuk industri besar
Ingin mendapatkan alat ukur ataupun alat uji kadar air daging seperti yang disebutkan dalam artikel ini?
Semua produk tersebut tersedia di CV. Java Multi Mandiri, distributor resmi dan terpercaya untuk kebutuhan alat ukur dan alat uji
Hubungi kami:Â quotations@jvm.co.id
Chat langsung via WhatsApp:Â wa.me/6289627842222